Di GWO, siswa SMP Negeri 1 Surakarta menampilkan wayang orang

Di GWO, siswa SMP Negeri 1 Surakarta menampilkan wayang orang

Proyek Gedung Profil Siswa Pancasila atau P5, SMP Negeri 1 Surakarta menghidupkan kembali seni kearifan budaya lokal yaitu kethoprak wayang klik disini orang di GWO, gedung wayang orang Sriwedari Solo, ratusan siswa dan orang tua hadir dalam acara tersebut, untuk menampilkan dan melestarikan budaya wayang orang. . untuk pelajar dari sini, Selasa malam (24.09.24).

SMA Negeri 1 Surakarta melaksanakan P 5 sebanyak 3 kali dalam setahun, maka kali ini mengambil topik kearifan lokal yaitu nguri nguri yaitu seni wayang orang. Kebetulan kegiatan yang dilakukan merupakan workshop terkait yang pertama. wayang orang, kemudian workshop tokoh wayang dan cara anak belajar menari, latihan praktek gerak dasar tari dan juga gerak tari wayang orang serta pembelajaran cara memakai pakaian.
Para wayang khususnya di Sanggar GWO belajar cara menggunakan kain jarik, bahkan saat ini anak-anak juga bekerjasama dengan Gedung Wayang Rakyat.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Kota Surakarta Sriwuryanti telah memperkuat profil siswa Pancasila yang biasa disebut P5 dengan tema kearifan lokal, kemudian tema kami adalah nguri nguri seni wayang orang agar diterima oleh anak-anak. . . untuk dapat mengapresiasi kesenian wayang orang yang merupakan kearifan lokal di kota Surakarta. Ini merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari mengundang narasumber yang ahli di bidangnya.

Kami memanggil tenaga ahli dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata untuk pelatihan, kemudian kami melanjutkan prosedur pembuatan kostum dan wajah anak-anak, hingga akhirnya kami berlatih gerakan wayang yang menari secara kolosal di halaman sekolah. proses sampai semuanya akhirnya dipelajari.

Dan para siswa melihat langsung bangunan wayang orang, ruang kostum dan bagian sejarah dalam kostum pertunjukannya. Dan malam ini yang menjadi puncak acaranya adalah anak-anak yang ikut serta dalam pertunjukan bersama dengan seniman bangunan wayang orang. Selain itu, pada mulanya anak-anak musikal bernyanyi sendiri sambil bercerita, kemudian ada juga perwakilan anak-anak yang mengenakan kostum wayang. Terbuat dari bahan daur ulang, ini juga merupakan bagian dari proyek untuk mengangkat profil pelajar Pancasila.

Dan ceritakanlah legenda Çupu Manik tentang senjata yang kau berikan kepada Dewi Anjani, namun kau dan adik-adikmu merobeknya seperti ini lalu melemparkannya ke telaga Mardida, sehingga menjadi kera.

“Nilai-nilai yang diajarkan dalam kegiatan ini adalah kemandirian anak, kemudian disiplin, kreativitas kemudian inovasi, kerjasama. Jadi banyak karakter yang berkembang dalam kegiatan P 5 dan anak-anak tidak hanya bisa melihat, tetapi juga mengalami melalui” Proses pemula mengikuti proses yang telah disiapkan melalui modul P5”, ujarnya.